Senin, 18 Oktober 2010

ROUTING

Pendahuluan
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer, dan peralatan
lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel sehingga
memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data,
mencetak pada printer yang sama dan bersama sama menggunakan hardware/software
yang terhubung dengan jaringan. Tiap komputer, printer atau periferal yang terhubung
dengan.
Perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun sebuah jaringan komputer
yaitu : Komputer, Card Network, Hub, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan
koneksi jaringan seperti: Printer, CDROM, Scanner, Bridges, Router dan lainnya yang
dibutuhkan untuk process transformasi data didalam jaringan.
A.Pengertian Router
Sebuah router mentransmisikan informasi dari satu jaringan ke jaringan yang
lain melalui sebuah jaringan internet menuju tujuanya melalui sebuah proses yang
disebut sebagai routing. router hampir sama dengan Bridge namun agak pintar sedikit,
router akan mencari jalur yang terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang
berdasakan atas alamat tujuan dan alamat asal.
Sementara Bridges dapat mengetahui alamat masing-masing komputer di
masing-masing sisi jaringan, router mengetahui alamat komputer, bridges, dan router
lainnya. router dapat mengetahui keseluruhan jaringan melihat sisi mana yang paling
sibuk dan dia bisa menarik data dari sisi yang sibuk tersebut sampai sisi tersebut bersih.
. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk
membentuk suatu Local Area Network (LAN). Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari
router dan switch adalah switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan
penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat
dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai
macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.
ROUTER Sekolah Tinggi Sandi Negara
Teknik Kripto STSN 2004 3
Jika sebuah perusahaan mempunyai LAN dan menginginkan terkoneksi ke
Internet, mereka harus membeli router. Ini berarti sebuah router dapat menterjemahkan
informasi diantara LAN anda dan Internet. ini juga berarti mencarikan alternatif jalur
yang terbaik untuk mengirimkan data melewati internet.
Prinsip kerja router :
● Menyamakan alamat host
● menyamakan alamat jaringan
● mencari default entri ( default entri normal dalam routing tabel dengan network
ID 0)
dalam prosesnya router akan menyamakan host addres terlebih dahulu sebelum
menyamakan alamat jaringan
Fungsi router :
• Mengatur jalur sinyal secara effisien
• Mengatur Pesan diantara dua buah protocol
• Mengatur Pesan diantara topologi jaringan linear Bus dan Bintang(star)
• Mengatur Pesan diantara melewati Kabel Fiber optic, kabel koaaksialm atau
kabel twisted pair
Router bekerja di lapisan ke-3 OSI layer. Secara umumnya tugas router adalah
untuk menghantar/menghalakan paket dengan menggunakan metrik yang paling
optimal ketujuanya, router hanya perlu mengetahui Net-Id (nomor jaringan) dari data
yang diterimanya untuk diteruskan ke jaringan yang dituju. Cara kerjanya setiap paket
data yang datang, paket data tersebut dibuka lalu dibaca header paket datanya
kemudian mencocokan atau membandingkan ke dalam table yang ada pada routing
jaringan dan diteruskan ke jaringan yang dituju melalui suatu interface. Untuk
ROUTER Sekolah Tinggi Sandi Negara
Teknik Kripto STSN 2004 4
mengetahui network mana yang akan dilewatkan router akan menambahkan (Logical
AND) Subnet Mask dengan paket data tersebut.
Arah paket yang ditransmisikan mungkin dapat dipelajari dari tugas lapisan ke
3 OSI layer yaitu IP address. Router selalu dikaitkan sebagai gateway tetapi
sebenarnya tidak semestinya gateway adalah router. Router terdapat komponen
hardware dan juga software contohnya pada router Cisco software yang digunakan
bernama Cisco IOS (Internetworking Operating System). Hardware sebuah router
terdiri daripada CPU contohnya Cisco router 2505 menggunakan processor 20MHz
Motorola 68EC030.Selain d itu router juga mempunyai komponen memori seperti,
NVRAM, flash RAM, dan juga RAM. Sambungan ke peralatan jaringan lain
menggunakan ports contohnya serial ports.
Gambar sebuah Cisco Router 4000 Series.
ROUTER Sekolah Tinggi Sandi Negara
Teknik Kripto STSN 2004 5
Contoh penggunaan router untuk menghubungkan dua LAN yang berada dua lokasi
yang berlainan melalui sambungan WAN.
Router yang menghubungkan dua LAN biasanya melalui sambungan WAN.
Contoh gambar di atas. "Logical path" atau route antara LAN Host ABC dan
LAN Host XYZ melalui beberapa jenis rangkaian data link yaitu ethernet, FDDI, dan
token ring. Untuk melaluinya frame akan di "encapsulate" (dikapsulkan), seperti surat
yang dimasukkan kedalam sampul surat yang pada level ini diberinama paket.
ROUTER Sekolah Tinggi Sandi Negara
Teknik Kripto STSN 2004 6
Setiap kali melalui rangkaian data link tersebut, frame mempunyai format yang
tersendiri.(contohnya, format frame yang melalui ethernet akan berbeda dengan FDDI
dan token ring.) tetapi data yang ditransmisikan tetap sama.
1) Host ABC mengkapsulkan data yang ditransmisikan kepada sebuah paket untuk
melalui rangkaian data link ethernet (LAN). Data akan ditransmisikan ke default
gateway yaitu router A. (data dimasukkan ke dalam sampul surat pertama dan
seterusnya dimasukkan ke sampul surat yang lebih besar apabila sampai ke router
A). tujuan yang dikenal pasti bagi frame tersebut adalah interface pada router A dan
asal (source) pula adalah host ABC.
2) Router A akan menanggalkan paket tadi dari ethernet frame kerana router A sudah
mengenal pasti bahawa hop seterusnya adalah dari jenis rangkaian data link FDDI
yang berbeda jenis formatnya. Sebelum keluar dari interface router A, data akan
dikapsulkan lagi ke dalam format frame FDDI. Sekarang tujuan yang dikenal pasti
bagi frame ini adalah FDDI interface bagi router B dan asal (source) pula adalah
FDDI interface bagi router B.
3) Permasalahan yang sama berlaku pada rangkaian C yaitu proses penanggalan format
frame pada rangkaian seperti sebelumnya. Tujuan yang dikenalpasti adalah sebuah
WAN menggunakan link serial yang mungkin menggunakan format HDLC dan
sebagainya dan source asal juga adalah serial interface router B.
4) Akhirnya, pada peringkat terakhir router C menggunakan frame format Token Ring
setelah mengetahui bahawa destinasi terakhir ini menggunakan rangkaian token
ring. Packet akhirnya sampai ke destinasi iaitu host XYZ.
Contoh diatas menunjukkan bagaimana router berfungsi apabila melalui berbagai
jenis rangkaian datalink yang berbeda. Proses pengkapsulan(encapsulation) dan
penyahkapsulan (de-encapsulation) berlaku apabila melalui jenis rangkaian yang
berbeda.
ROUTER Sekolah Tinggi Sandi Negara
Teknik Kripto STSN 2004 7
Algortima routing untuk host
Proses routing yang dilakukan oleh host cukup sederhana. Jika host tujuan terletak di
jaringan yang sama atau terhubung langsung. IP datagram dikirim langsung ke tujuan.
Jika tidak, IP datagram dikirm ke default router. Router ini yang akan mgnatur
perngiriman IP selanjutnya, hingga sampai ke tujuannya. Dalam suatu table routing
terdapat :1) IP address tujuan, 2) IP address next hop router (gateway), 3) Flag, yang
menyatakan jenis routing, 4)Spesifikasi network interface tempat datagram dilewatkan.
Dalam proses meneruskan paket ke tujuan, IP router akan melakukan hal-hal berikut;
1. Mencari di table routing, entry yang cocok dengan IP address tujuam. Jika
ditemukan, paket akan dikirim ke next hop router atau interface yang
terhubunglangsung dengan nya.
2. Mencari di table routing, entry yang cocok dengan alamat network dari network
tujuan. Jika ditemukan, paket dikirm ke nxt hop router tersebut.
3. Mencari di table routing, entry data yang bertanda default, jika ditemukan, paket
dikirim ke router tersebut.
Mekanisme routing adalah ketika route mencari routing tabel dan memutuskan
interface yang aka mengirimkan paket data
Simple Routing tabel
dalam host svr4 kita menjalankan perintah netstat dengan pilihan - r untuk routing
tabel dan pilihan –n untuk alamat IP dalam format numeric ( hal ini dilakukan entri
routing tabel adalah untuk network bukan untuk host tanpa pilihan –n perintah netstat
mencari file untuk nama network
svr4 % netstat -rn
Routing tables
Destination
140.252.13.65
127.0.0.1
default
140.252.13.32
Gateway
140.252.13.35
127.0.0.1
140.252.13.33
140.252.13.34
Flags
UGH
UH
UG
U
Refcnt
0
1
0
4
Use
0
0
0
25043
Interface
emd0
lo0
emd0
emd0
untuk baris pertama untuk tujuan 140.252.13.65 (host slip) gateway
(router)mengirimkan paket ke 140.252.13.35 (bsdi)
ROUTER Sekolah Tinggi Sandi Negara
Teknik Kripto STSN 2004 8
Ada lima tipe flag dalm routing :
U untuk route up
G untuk route gateway, jika flag ini tidak diset destinasi dapat langsung terhubung
H untuk route sebagai host, destination complete alamat host,jika flag ini tidak diset
route kejaringan dan destinasi adalah alamat network dengan destinasi adalah
network address sebuah net ID atau kombinasi dari net ID dan subnet ID
D route dibuat dengan direct
M route di modifikasi dengan direct
Flag G merupakan flag yang penting karena flag ini membedakan antara
indirect dan direct route ( falg G tidak diset untuk direct route ) yang membedakan
adalah paket direct route mempunyai IP address dan link layer address dengan tujuan
yang khusus ketika paket dikirim indirect route menuju spesifik IP tapi link layer
menuju gateway ( next hope router )hal yang perlu dipahami adalah perbedaan antara
flag G dan flag H, flag G telah dijelaskan pada penjelasan diatas sedangkan flag H
lebih kepada destinasi alamat ( terlihat pada kolom pertama netstat ) yang merupaka
komplit host address, dengan absentnya flag H berarti alamat destinasi merupakan
network address
( ID port 0 ) ketika Ip address mencari routing table host address harus mencocokan
destinasi address seluruhnya ,selama network address hanya perlu menyamakan
network ID dari destinasi address
Baris kedua adalah loopback interface diberi tanda lo0 flag G tidak diset karena route
bukan merupakan gateway. Flag H mengindikasikan bahwa destinasi adalah (
127.0.01) merupakan host address dan bukan network addresss. Ketika flag G tidak
diset menanadakan sebuah direct route dengan gateway kolom dengan IP address
ROUTER Sekolah Tinggi Sandi Negara
Teknik Kripto STSN 2004 9
Proses IP datagram dengan looping interface
Baris ketiga merupaka default route setiap host dapat mempunyai satu atau lebih
default route, entri akan mengirimkan paket ke router 140.252.13.33( sun) jika lebih
dari spesifik route tidak dapat di temukan. Hal ini berarti host svr4 sekarang dapat
akses ke sistem lain dalam internet seperti router sun ( slip link ) menggunakan entry
tabel routing mampu membangun sebuah default route
Flag UG untuk route menandakan route ke gateway keluaran terakhir adalah Ethernet.
Flag H tidak diset menandakan destinasi address ( 140.252.13.32 ) adalah network
address dengan port host diset 0
Kompleksitas dan host routing table bergantung pada topologi jaringan yang
mengakses host
1. Simplest case host tidak di hubungkan kejaringan. TCP/IP protocol masih dapat di
gunakan sebagai host tapi hanya untuk komunikasi dengan dirinya sendiri. Routing
table pada ksus ini merupakan single entry untuk loopback interface
2. selanjutnya host terhubung dengan single LAN yang hanya mampu mengakses host
dalam LAN routing table terdiri dari entry untuk loopback interface dan satu untuk
LAN
ROUTER Sekolah Tinggi Sandi Negara
Teknik Kripto STSN 2004 10
3. tahap berikunya terjadi ketika jaringan lain mencapai single route, hal ini dapat di
tangani dengan sebuah default entry pointing untuk router tersebut
4. tahap akhir adalah ketika penambahan spesifik host dan spesifik router dalam
contoh host slip dan bsdi router
Tahap-tahap IP ketika menggunkan routing table ke route pada host svr4
1. Anggap bahwa alamat destinasi adalah host sun dengan IP 140.252.13.33 yang
pertama dicari adalah menyamakan entry host kedua entry host dalam table ( slip
dan local host ) tidak sama. Kemudian membuat routing table kembali untuk
menyamakan network address kesamaan tersebut akan ditemukan dengan entry
140.252.13.32 ( network ID dan subnet cocok ) kemudian emdo interface digunkan,
ini merupakan direct route, kemudian link layer address merupakan destinasi
address
2. Anggap destinasi address adalah host slip 140.252.13.65 langkah pertama adalah
mencari table mencocokan host address di temukan dan sama ini merupakan
indirect route kemudian tujuan IP address mengingat IPnya 140.252.13.35 dan
interface adalah emdo
3. Tahap ini merupakam waktu untuk mengirimkan paket ke internet ke host aw.com
( 192.207.117.2 ) yang pertama dilakukan adalah ke routing table untuk
mencocokan host address dan ternyata tidak cocok langkah selanjutnya adalah
mencocokan network address, langkah selanjutnya mencari default entry dan proses
ini berhasil, route merupakan indirect route gateway 140.252.13.33 menggunakan
interface emdo
4. Contoh terakhir adalah mengirimkan datagram ke host ada empat langkah
menggunakan host name host IP address loopback name, atau loopback address.
Kedua mencari routing table pada jaringan dengan IP 140.252.13.32 dan paket
mengirim down ke Ethernet driver dan paket mengirim ke loopback dan mengirim
paket tersebut dengan entry input IP :
ftp svr4 ftp
140.252.13.34
ftp localhost
ftp 127.0.0.1
ROUTER Sekolah Tinggi Sandi Negara
Teknik Kripto STSN 2004 11
Menginisialisasi routing tabel
Kita tidak tahu bagaimana entry routing table terbentuk ketika interface di
inisialisasi ( ketika interface diset ipconfig ) direct route secara otomatis terbentuk untuk
interface. Untuk point-to-point dan loopback interface, route adalah sebuah host (
contoh flag H di set ) untuk broadcast interface diantaranya Ethernet route merupakan
jaringan route ke host atau jaringan tidak langsung tersambung harus di entry ke routing
table.salah satu cara umum untuk perintah route secara eksplisit dari inisialisasi file
ketika system bootstrap dalam host svr4 dua perintah sekaligus dapat diselesaikan untuk
menambah entry.
route add default sun 1
route add slip bsdi 1
Pendapat ketiga adalah ( default dan slip ) adalah destinasi, pendapat ke empat adalah
gateway dan pendapat terakhir adalah sebuah routing metric,seluruh perintah route
dengan metric adalah menginstal route dengan flag G di set jika metric >0 atau tanpa
Flag G jika metric = 0
Kompleksitas table route
Host sun adalah sebuah default router untuk seluruh host dalam subnet, karena hal
tersebut merupakan dial up slip link akan terhubung ke internet
sun % netstat -rn
Routing tables
Destination Gateway Flags Refcnt Use Interface
140.252.13.65 140.252.13.35 UGH 0 171 le0
127.0.0.1 127.0.0.1 UH 1 766 lo0
140.252.1.183 140.252.1.29 UH 0 0 sl0
default 140.252.1.183 UG 1 2955 sl0
140.252.13.32 140.252.13.33 U 8 99551 le0
Pada baris pertama dua entry merupakan identic untuk baris satu dan baris kedua
yang merupakan host svr4 : host spesifik route ke slip langsung ke bsdi route dan
loopback route
ROUTER Sekolah Tinggi Sandi Negara
Teknik Kripto STSN 2004 12
Barisa ketiga merupakan baris baru ini merupakan direct route ( flag g tidak diset )
ke host ( flag H diset ) dan berhubungan ke point-to-point link yang merupakan slip
interface, jika kita bandingkan ini dengan output dari perintah ifconfig :
sun % ifconfig sl0
sl0: flags=1051<UP,POINTOPOINT,RUNNING>
inet 140.252.1.29 -> 140.252.1.183 netmask ffffff00
kita lihat bahwa destinasi address dalam routing table adalah berhenti pada pointto-
point link ( router netb ) dan gateway address adalah local IP address dalam
interface IP ( 140.252.1.29 ) kita katakana di awal bahwa gateway address dicetak
dengan netstat untuk sebuah direct route merupakan local IP address dalam
interface untuk digunakan
default entry merupkan indirect route ( flag G ) ke jaringan ( bukan flag H )
gateway address adalah address dengan router ( 140.252.1.183 ) dengan tujuan
akhir slip link dan bukan local IP address dalam slip link ( 140.252.1.29 ) hal ini di
karenakan indirect route bukan direct route
output dengan perintah netstat pada baris ketiga dan keempat ( salah satu dengan
interface dengan s10 ) dibentuk dengan SLIP software digunakn ketika slip line
naik dan dihapus ketika slip link turun.
Protokol Penghalaaan (Routing Protocol)
Dalam sebuah rangkaian yang besar dan kompleks, router mungkin mempunyai
banyak pilihan jalan yang boleh digunakan untuk menghantar data ke tujuannya. Tugas
router di sini adalah untuk memilih cara atau jalan terbaik dan optimum dari maklumat
yang dihasilkan melalui proses pertukaran maklumat antara router tersebut dan yang
lain. Prosedur untuk memilih "route" yang terbaik ini dipanggil "routing protocol".
"Routing table" boleh dibina oleh router untuk memudahkan data transmisikan
ketujuannya. Bagaimanakah routing table dibina? Ada dua cara pertama melalui
definisi yang ditetapkan sendiri oleh pengguna router melalui "static routing" atau
kedua melalui dynamic routing protocol di mana routing table dibina secara dinamik
oleh routing protocol seperti RIP,OSPF, dan sebagainya.
ROUTER Sekolah Tinggi Sandi Negara
Teknik Kripto STSN 2004 13
Dua jenis routing protokol
1) Penghalaan statik (static routing) Dalam statik routing, routing dimana paket
dihantar adalah tetap dan tidak berubah.Dalam kasus ini, pengguna router telah
mendefinisikan bahwa paket perlu ditransmisikan menggunakan mapping yang
telah ditetapkan walaupun ada cara lain untuk packet tersebut sampai ke tujuannya.
Kelemahan static routing jenis ini adalah, router tidak mempunyai pilihan jika
terjadi perubahan topologi rangkaian contohnya apabila router yang ditetapkan itu
tiba-tiba gagal berfungsi.
2) Penghalaan dinamik. (dynamic routing) Dynamic routing ini dibina dari "routing
updates" yang diterima oleh router. pesan "routing updates" ini memberitahu router
tentang maklumat terbaru yang diterima jika terjadi perubahan dalam rangkaian
yang memerlukan algoritma routing ini (contohnya untuk memilih route yang
terbaik) dikira semula dan routing table akan dikemas kini dari maklumat tersebut.
Antara dynamic routing protocols yang popular adalah dari jenis
RIP,IGRP,OSPFdan BGP
RIP : Routing Information Protokol
Format pesan dari RIP
Pesan RIP yang dikapsulkan dengan UDP datagram
Perintah 1 adalah request dan 2 adalah reply ada dua perintah tetap dan ada dua
perintah yang tidak didokumentasikan poll dan poll-entry, sebuah request bertanya
ROUTER Sekolah Tinggi Sandi Negara
Teknik Kripto STSN 2004 14
pada sistem yang lain untuk mengirim pesan ke seluruh bagian atau pesan ke routing
table. sebuah reply terdiri dari seluruh atau bagian pengirim pada routing table
format peasn RIP
Metric
Metric digunakan dengan RIP yang merupakan hop count. Hop count untuk
direct dihubungkan interface merupakan 1, anggap router dan jaringan akan ditunjukan
pada gambar berikut empat baris merupakan broadcast pesan RIP
Contoh router dan jaringan
RIP versi 2
Merupakan RIP baru, RIP dan RIP-2 dapat saling bekerjasama, routing domain
adalah identitas dalam routing daemon yang dimiliki tiap-tiap paket, untuk masingROUTER
Sekolah Tinggi Sandi Negara
Teknik Kripto STSN 2004 15
masing operasi dengan satu routing domain, terdapat route tag untuk mendukung
exterior gateway protocol. Subnet mask untuk masing-masing entry berhubungan IP
destinasi yang harus dikirim. Nilai 0 dalam field ini berarti paket kedestinasi harus
dikirim kesistem dengan pengirim pesan RIP. Autentikasi disediakan pada versi 2, 29
bytes entry dalam pesan RIP merupakan spesifik address dalam bentuk 0xfff dengan
routing tag bernilai 2 sisa 16 bytes dalam entry terdiri dari tex password, RIP-2
mendukung multicasing untuk broadcasing, hal ini dapat mengurangi load dalam host
OSPF : Open shorthest Path First
Merupakan alternative untuk RIP yang merupakan interior gateway protocol.
Hal ini terjadi karena keterbatasan dari RIP. OSPF versi 2 didefinisikan dalam RFC
1247
OSPF adalah sebuah link-state protocol seperti kebalikan untuk RIP yang
merupakan distance vector protocol. Istilah distance vector berarti pesan dikirim oleh
RIP yang terdiri dari sebuah vector distance ( hop count ). Masing-masing router
update table routing berdasarkan pada vector. OSPF berbeda dengan RIP, dalam OSPF
menggunakan IP directly tidak menngunakan UDP atau TCP OSPF punya nilai sendiri
untuk protocol dalam IP header.
Disamping link-state protocol dalam sebuah distance vector protocol. OSPF
mempunyai banyak kelebihan hal ini yang membuat OSPF lebih bagus di bandingkan
dengan RIP diantaranya :
1. OSPF dapat menghitung penyebaran route untuk masing-masing IP type-ofservice.
Application
Minimize
delay
Maximize
throughput
Maximize
reliability
Minimize
monetary cost
Hex
value
Telnet/Rlogin 1 0 0 0 0x10
FTP
control
data
1
0
0
1
0
0
0
0
0x10
0x08
any bulk data 0 1 0 0 0x08
ROUTER Sekolah Tinggi Sandi Negara
Teknik Kripto STSN 2004 16
TFTP 1 0 0 0 0x10
SMTP
command phase
data phase
1
0
0
1
0
0
0
0
0x10
0x08
DNS
UDP query
TCP query
zone transfer
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0x10
0x00
0x08
ICMP
error
query
0
0
0
0
0
0
0
0
0x00
0x00
any IGP 0 0 1 0 0x04
SNMP 0 0 1 0 0x04
BOOTP 0 0 0 0 0x00
NNTP 0 0 0 1 0x02
Nilai untuk type-of-service
2. Masing-masing interface adalah tanda dari sebuah dimensional cost, hal ini dapat
di tandai berdasarkan round-trip-time, realibilitas, dan apapun yang mendukung
OSPF .
3. Ketika berbagai jarak ketujuan sama, OSPF mendistribusikan traffic dengan
route yang sama kondisi ini disebut dengan load balancing.
4. OSPF mendukung subnet.
sub net untuk dua kelas B
5. Point-to-point link antara router tidak membutuhkan IP address kondisi ini
disebut dengan unnumbered network.
6. Simple autentikasi dapat digunakan seperti pada RIP.
ROUTER Sekolah Tinggi Sandi Negara
Teknik Kripto STSN 2004 17
7. OSPF menggunakan multicasting termasuk broadcasting untuk mengurangi
load pada system.
BGP : Border Gateway Protokol
BGP adalah exterior protocol gateway untuk komunikasi antara router dalam
autonomous system yang berbeda, BGP menggantikan EGP versi lama yang digunakan
pada ARPANET. Sebuah BGP sistem akan bertukar informasi dengan BGP yang lain
dalam jaringan, informasi ini cukup untuk membangun graf dalam hubungan AS,
routing loop dapat terjadi dalam graf dan kebijakan routing loop dapat dibatalkan,
Tujuan utama BGP adalah untuk mengurangi transit yang dapat dikategorikan
menjadi :
1. Stub AS merupakan koneksi tunggal yang menghubungkan dengan Stub yang lain,
hal ini stub membawa trafik local.
2. Multihomed AS mempunyai lebih dari satu hubungan dengan AS yang lain tetapi
jenis ini tidak dipakai.
3. transit AS mempunyai lebi dari satu koneksi dengan AS yang lain. Jenis ini
digunakan untuk membawa local dan transit trafik.
BGP berbeda dengan OSPF dan RIP, BGP menggunakan TCP sebagai transport
protocol, dua system yang terdapat dalam BGP menghubungkan antara TCP dan BGP
routing table.
CIDR : Classless Iterdomain Routing
CIDR adalah jalan untuk mencegah meledaknya internet routing tabel kondisi
ini disebut supernetting, konsep dasar dari CIDR adalah mengalokasikan IP address
dengan cara yang disebut summarization kedalam jumlah entry routing table yang lebih
kecil
ROUTER Sekolah Tinggi Sandi Negara
Teknik Kripto STSN 2004 18
Ada tiga kondisi yang diperlukan untuk summarisasi :
1. Multipel IP address yang disummarisasi untuk routing harus dibagi dengan paket
yang sama kedalam alamat-alamat.
2. Routing table dan algoritma routing harus dijadikan dasar dalam keputusan routing.
3. Routing protocol digunakan untuk membawa 32 bit mask ke 32 bit address.
Contoh kasus untuk routing
Dalam sebuah kasus praktikum dimana setiap host yang dihubungkan dengan switch
melakukan browsing ke suatu alamat tertentu. Disini penulis menggunakan IP Address
172.24.12.18 yang melakukan permintaan data dari http://www.cisco.com dan
melakukan proses FTP ke server puma MTI. Dalam proses tersebut tercata dan
tercapture oleh program snifer yang cukup ampuh yaitu Iris Versi 2.0.
Pada level aplikasi lewat browser Internet Explorer. Penulis memberikan perintah
kepada browser untuk mencari alamat http://www.cisco.com. Dalam TCP/IP terjadi
penyampaian data dari protocol yang berada di satu layer ke protocol yang berada pada
layer lain. Semua informasi yang diterima protocol diberlakukan sebagai data. Dari
layer aplikasi akan diteruskan ke layer transport yang akan mengadakan komunikasi
antara dua host kedua protocol yaitu TCP dan UDP. Lalu melalui layer IP yang
berfungsi untuk menyampaikan paket data ke alamat yang tepat, protokol yang
digunakan yaitu ARP dan ICMP. Sedangkan pada layer berikutnya layer Internet yang
bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket alamat yang tepat menggunakan
protocol IP, ARP, dan ICMP. Pada layer yang paling bawah yaitu layer Network
interface, bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik.
Didalam program Iris mencapture kegiatan penulis yang melakukan kegiatan browsing
dengan port 80 dan melakukan transfer data dengan FTP menggunakan port 21. angkaangka
port ini telah distandarkan pada protocol TCP dan dikenal sebagai Well Known Port.
ARP bertugas untuk menerjemahkan IP address ke alamat Ethernet. Proses ini dilakukan
hanya untuk datagram yang dikirm host karena pada saat inilah host menambahkan header
Ethernet pada datagram. Penerjemahan dari IP address ke alamta Ethernet dilakukan dengan
melihat table yang disebut sebagai cache ARP.
ROUTER Sekolah Tinggi Sandi Negara
Teknik Kripto STSN 2004 19
Jika suatu protocol menerima data dari protocol lain di layer atasnya. Ia akan
menambahkan informasi tambahan miliknya kedata tersebut. Setelah itu akan diteruskan
ke layer dibawahnya. Hal yang sama juga terjadi jika suatu protocol menerima data dari
protocol lain yang berada pada layer di bawahnya. Jika data ini dianggap valid, protocol
akan melepas informasi tambahan tersebut, untuk kemudian meneruskan ke protocol lain
pada layer diatasnya.
Dalam kasus ini dimana host MTI 8 dengan IP address 172.24.12.18 melakukan browsing
ke suatu alamat di Internet. ARP akan memcocokkan dengan Network Id dan Host ID
addressnya, karena data yang dibawa lain dari subnet mask MTI maka ARP request
menuju Router, lalu router akan mencari alamat IP yang terdekat dari rangkaian Routing
table yang dibuat dengan router lain. maka pada saat pencarian table routing ini cache ARP
akan melakukan ;
1. Alamat tujuan datagram dimasking dengan subnet mask host pengirim dan
dibandingkan dengan alamat network host pengirim. Jika sama maka ini adalah routing
langsung dan frame langsung dikirimkan ke interface jaringan.
2. Jika tujuan datagram tidak terletak dalam satu jaringan. Periksa apakah terdapat entri
routing yang berupa host dan bandingkan dengan IP address tujuan datagram. Jika ada
entri yang sama, kirim frame ke router menuju host tujuan.
3. Jika tidak terdapat entri host yang cocok ada table routing, gunakan alamat tujuan
datagram yang telah dimask pada langkah 1 untuk mencari kesamaan di table routing.
Periksa apakah ada network/subnetwork di table routing yang sama dengan alamat
network tujuan datagram. Jika ada entri yang sama, kirim frame ke router menuju
network/subnetwork tersebut.
4. Jika tidak terdapat entri host ataupun entri netwotk/subnetwork yang sesuai dengan
tujuan datagram, host mengirimkan ftrame ke router default dan menyerahkan proses
routing selanjutnya ke pada router default.
ROUTER Sekolah Tinggi Sandi Negara
Teknik Kripto STSN 2004 20
5. Jika tidak terdapat rute default di table routing, semua host diasumsikan dalam keadaan
terhubung langsung. Dengan demikian host pengirim akan mencari alamat fisik host
tujuan menggunakan ARP.
Gambar dibawah ini, merupakan hasil dari capture software Iris dimana dapat dilihat
bahwa host penulis sedang menggunakan port 80 untuk melakukan browsing ke suatu IP
address. ARP request sedang menbroadcast ke jaringan untuk mencari alamat IP address
198.133.219.25, yang sebelumnya layer aplikasi (Browser) menterjemahkan nama DNS
yang dimasukkan oleh penulis. Secara singkat dapat digambarkan bagaimana mencari
MAC address destination oleh ARP, pertama ARP Request dari host penulis
membroadcast dengan alamat Etehrnet ke seluruh jaringan menanyakan suatu IP
Addresing
ROUTER Sekolah Tinggi Sandi Negara
Teknik Kripto STSN 2004 21
Setelah paket data masuk ke router maka router akan menambahkan dengan Logical AND
subnet masknya, dengan didapatkan network Id tujuan terus dibandingkan dengan routing
table yang selalu teruptodate setiap 30 detik dengan routing disekitarnya, network id
tersebut berada di interace mana dan paket akan diteruskan ke interfasce destinations.
Sedangkan gambar dibawah ini memperlihatkan bahwa alamat MAC address destinations
telah ditemukan dan mengirim balik paket data ke IP address source.Dengan menggunakan
port 80 dan protocol TCP maka telah terjadi hubungan antara host penulis dengan host
server destinations untuk melakukan proses client-server. Dimana server cisco telah
mengirimkan beberapa byte header dari websitenya.
ROUTER Sekolah Tinggi Sandi Negara
Teknik Kripto STSN 2004 22
Pada gambar dibawah ini terlihat dengan jelas pada proses decode di Iris memperlihatkan
host MTI18 sebagai client sedang melakukan hubungan dengan server cisco.
Dalam gambar dibawah ini proses FTP telah dicapture oleh Iris, dengan menggunakan port
21 host pernulis IP address 172.24.12.18 mencari IP address destination 202.51.239.73
sebagai server puma MTI. Dalam proses Decode di Iris semua aktivitas kita dapat di
ketahui dengan jeli oleh software ini, contohnya password yang penulis ketikkan dalam
proses loggin ke server dapat terbaca dengan jelas.
ROUTER Sekolah Tinggi Sandi Negara
Teknik Kripto STSN 2004 23
KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa terdapat dua tipe dasar routing
protokol yaitu interior gateway protocol untuk router dengan sebuah autonomous dan
exterior gateway protokol untuk router yang komunikasi dengan router dalam system
autonomous yang lain.
IGP yang terkenal adalah RIP dan OSPF, EGP yang terbaru adalah BEP, dinamik
routing masih merupakan fertile area dalam hubungan dengan jaringan, berbagai pilihan
untuk menggunakan protocol routing dengan daemon routing merupakan hal yang
komplek.
Operasi routing IP merupakan dasar dalam sistem TCP/IP sebagai router, routing
tabel terdiri dari : 5 flag bits, destinasi IP address ( host, network, default ) next hop router
IP address ( indirect route ) lokal IP address ( direct route ) dan pointer yang menggunakan
lokal interface.

Sumber
Dinisfu Sya’ban
SEKOLAH TINGGI SANDI NEGARA
BOGOR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar