Contoh : 199.168.100.50 (N.N.N.H) (oktet1.oktet2.oktet3.oktet4)
N | N | N | H |
---|---|---|---|
199 | 168 | 100 | 50 |
Oktet 1 | Oktet 2 | Oktet 3 | Oktet 4 |
Kelas IP
IP dibagi menjadi 4 berdasarkan kelas untuk memanagemant / mengetahui mana jaringan kecil dan mana jaringan yang besarKelas | Biner Oktet Awal | Dec Oktet Awal | N / H | Jumlah Netid | Jumlah Host | Golongan Jaringan | Contoh |
---|---|---|---|---|---|---|---|
A | 0 | 0 - 126 | N.H.H.H | 126 | 16.277.214 | Besar | 10.10.10.100 |
B | 10000000 | 128 - 191 | N.N.H.H | 16.384 | 65.543 | Sedang | 172.16.100.200 |
C | 11000000 | 192 - 223 | N.H.H.H | 2.097.152 | 254 | Kecil | 192.168.200.254 |
D | 11100000 | 224 - 149 | Multicast | ||||
E | 11110000 | 150 - 255 | Reserved |
Jenis IP
- IP dibedakan menjadi 2 yaitu :
IP Privat adalah IP yang bisa digunakan hanya sebatas local area saja - alamat tersebut adalah :
- Kelas A : 10.0.0.1 - 10.255.255.254
- Kelas B : 172.16.0.1 - 172.31.255.254
- Kelas C : 192.168.0.1 - 192.168.255.254
IP Public adalah IP yang dapat digunakan oleh khalayak umum (publik) sehingga bisa diakses dari manapun (internet)
Subnet Mask
Merupakan tehnik untuk mengambil bit dari field/oktet hostid agar terbentuk suatu alamat jaringan netid / subnetid.Subnet mask sama seperti halnya IP yaitu terdiri dari 32 bit. Angka digit 1 (satu) pada subnet mask menunjukkan bahwa bit tersebut adalah bagian dari netid (alamat jaringan) sedangkan Angka digit 0 menunjukkan bagian hostid (alamat host)
Subnet Mask Default
Subnet mask harus diberikan saat sebuah jaringan / saat IP dikonfigurasikan, walaupun tidak ada subnetting yang dipergunakan. Subnet mask default adalah sebagai berikutKelas | Subnet Mask | Dalam Bentuk Biner | Jumlah bit |
---|---|---|---|
A | 255.0.0.0 | 11111111.00000000.00000000.00000000 | 8 bit |
B | 255.255.0.0 | 11111111.11111111.00000000.00000000 | 16 bit |
C | 255.255.255.0 | 11111111.11111111.11111111.00000000 | 24 bit |
Subnetting
subnetting merupakan mekanisme untuk menggunakan beberapa bit dalam field / oktet hostid sebagai sebuah subnetid. Jadi bisa dikatakan sebuah ip (host ) diambil untuk digunakan sebagai subnetid / sub jaringanTanpa subnetid (hanya menggunakan subnet mask default) Sebuah IP diinterpretasikan menjadi dua field yaitu : netid + hostid
dengan adanya subnetid maka interpretasinya menjadi 3 field yaitu : netid + subnetid + hostid
Delapan subnet mask umum yang sering digunakan :
Biner | Desimal | Keterangan |
---|---|---|
00000000 | 0 | Yang digunakan untuk me- nentukan subnetid adalah dimulai dari decimal 128 - 254 |
10000000 | 128 | |
11000000 | 192 | |
11100000 | 224 | |
11110000 | 240 | |
11111000 | 248 | |
11111100 | 252 | |
11111110 | 254 |
Subnet Mask | Dalam Bentuk Biner | Jumlah bit |
---|---|---|
255.255.255.128 | 11111111.11111111.11111111.10000000 | 25 |
255.255.255.192 | 11111111.11111111.11111111.11000000 | 26 |
255.255.255.224 | 11111111.11111111.11111111.11100000 | 27 |
255.255.255.240 | 11111111.11111111.11111111.11110000 | 28 |
255.255.255.248 | 11111111.11111111.11111111.11111000 | 29 |
255.255.255.252 | 11111111.11111111.11111111.11111100 | 30 |
255.255.255.254 | 11111111.11111111.11111111.11111110 | 31 |
192.168.0.100 / 25 maka subnet mask yang digunakan oleh ip tersebut adalah 255.255.255.128 (Kelas C)
192.168.0.100 / 24 maka subnet mask yang digunakan oleh ip tersebut adalah 255.255.255.0 (Kelas C)
172.20.150.150 / 18 maka subnet mask yang digunakan oleh ip tersebut adalah 255.255.192.0 (Kelas B)
172.20.150.150 / 16 maka subnet mask yang digunakan oleh ip tersebut adalah 255.255.0.0 (Kelas B)
Pembatasan Alamat IP
Beberapa alamat IP mempunyai penggunaan khusus yang sudah ditentukan fungsi-fungsinya dan tidak boleh digunakan sebagai IP address. IP yang mempunyai kegunaan khusus ini sebagian orang mengatakan sebagai IP spesial.Adapun IP yang mempunyai kegunaan khusus ini adalah :
- Netid dan hostid 0 (biner 00000000) difungsikan sebagai alamat jaringannya sendiri
- Netid 127 (biner 01111111) digunakan sebagai IP Loopback. yang berfungsi memeriksa konfigurasi jaringan host. Paket atau pesan-pesan yang dikirimkan ke alamat ini tidak di kirim ke jaringan tatapi hanya dikembalikan lagi.
- Hostid 255 semua binernya memiliki nilai 1 (11111111) difungsikan sebagai alamat broadcasting. yaitu bila suatu paket atau pesan dikirim ke alamat ini akan di kirimkan ke seluruh host dalam jaringan.
Syarat menentukan/konfigurasi IP pada komputer
Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam mengkofigurasi IP, agar komputer tersebut bisa saling berkomunikasi :- Jangan menggunakan IP Khusus seperti yang telah disebutkan diatas
- Tidak boleh menggunakan netid / oktet pertama 0 (nol)
Contoh : 0.10.10.200 atau 0.168.12.95 - Tidak boleh menggunakan hostid / oktet terakhir 0 (nol)
Contoh : 10.10.10.0 atau 192.168.12.0 - Tidak boleh menggunakan IP loopback
Contoh : 127.0.0.1 atau 127.100.10.10 - Tidak boleh menggunakan hostid / oktet terakhir 255
Contoh 192.168.255.255 atau 192.168.10.255 atau 10.10.10.255
- Tidak boleh menggunakan netid / oktet pertama 0 (nol)
- Jangan menggunakan IP yang sama dengan IP host lain
Contoh : Komputer A IP nya 192.168.0.10 sedangkan Komputer B IP nya juga sama dengan IP Komputer A yaitu 192.168.0.10 - Jangan menggunakan nama komputer yang sama satu dengan yang lain
- Gunakan domain yang sama (untuk workgroup tidak harus sama)
- Bagi pemula sebaiknya gunakan subnet mask default
Menentukan Alamat Jaringan
Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian Subnet mask dan subnetting bahwa subnet mask digunakan untuk memperoleh Alamat jaringan yang kita inginkan.Alamat jaringan bisa kita kalkulasikan antara IP address dengan Subnet mask menggunakan operator AND (&)
Sebelum kita melakukan kalkulasi, perlu kita ketahui karakteristik dari operator AND (&) tersebut. Operan AND (&) akan bernilai TRUE (biner 1) apabila keduanya bernilai TRUE
- Bila kedua nilai adalah TRUE maka hasilnyaTRUE
- Bila salah satu adalahTRUE dan yang lainnya FALSE maka hasilnya FALSE
- Bila kedua nilai adalah FALSE maka hasilnya adalah FALSE
|
|
|
| ||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
|
|
|
|
|
|
|
| ||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
|
|
|
|
Diketahui : | ||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| ||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||
Diketahui : | ||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||
Mencari Jumlah Jaringan :
Menggunakan RUMUS : | dimana n adalah biner yg dimask ( biner 1 ) pada field / oktet hostid | |
Mencari Jumlah Host/ Komputer Per Jaringan :
Menggunakan RUMUS : | dimana n adalah biner yg tidak dimask ( biner 0 ) pada field / oktet hostid | |
Mencari Alamat Broadcast :
Cari dulu rentangnya dengan menggunakan RUMUS : | ||
dimana n adalah biner yg tidak dimask ( biner 0 ) pada field / oktet hostid | ||
Diketahui : | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Diketahui : | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar